0822-2330-3737

vacuum sealer icons

Anda pasti sudah sering mendengar atau melihat makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Tapi, tahukah Anda bagaimana cara kerja dan langkah-langkah pengawetan makanan dengan garam dapur? Artikel kali ini akan menjelaskan semuanya untuk Anda.

Apa itu Garam Dapur?

Garam dapur adalah bahan yang terdiri dari natrium klorida (NaCl) yang biasa digunakan sebagai bumbu masak atau penyedap rasa. Garam dapur juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet alami yang sehat dan murah. Garam dapur bisa mengawetkan makanan dengan cara menarik air keluar dari sel-sel makanan dan mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan makanan.

Ada beberapa jenis garam dapur yang umum digunakan, seperti garam halus, garam kasar, garam laut, dan garam himalaya. Jenis-jenis garam dapur ini memiliki perbedaan dalam hal tekstur, warna, rasa, dan kandungan mineralnya. Anda bisa memilih jenis garam dapur yang sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda.

Apa Saja Makanan yang Bisa Diawetkan dengan Garam Dapur?

Garam dapur bisa digunakan untuk mengawetkan berbagai jenis makanan, terutama makanan yang mengandung protein atau lemak tinggi, seperti daging, ikan, telur, susu, dan keju. Garam dapur juga bisa digunakan untuk mengawetkan sayuran dan buah-buahan yang memiliki kadar air tinggi, seperti timun, wortel, kol, apel, dan jeruk.

Beberapa contoh makanan yang bisa diawetkan dengan garam dapur adalah:

  • Ikan asin
  • Asinan
  • Acar buah
  • Daging asap

Bagaimana Cara Kerja Garam Dapur dalam Mengawetkan Makanan?

Mengenal Teknik Pengawetan Makanan dengan Garam Dapur

Garam dapur bisa mengawetkan makanan dengan cara mengubah atau mengendalikan kondisi lingkungan yang mempengaruhi kerusakan makanan. Beberapa mekanisme yang terlibat dalam pengawetan makanan dengan garam dapur adalah:

Dehidrasi

Dehidrasi adalah proses pengurangan kadar air dalam makanan. Garam dapur bisa menarik air keluar dari sel-sel makanan dan mikroorganisme melalui proses osmosis. Osmosis adalah perpindahan molekul air dari larutan hipotonik (kadar garam rendah) ke larutan hipertonik (kadar garam tinggi) melalui membran semipermeabel (membran yang hanya membolehkan molekul air melewatinya). Hal ini akan mengurangi aktivitas mikroorganisme atau enzim yang menyebabkan kerusakan makanan.

Plasmolisis

Plasmolisis adalah proses penyusutan sitoplasma sel akibat kehilangan air. Garam dapur bisa menyebabkan plasmolisis pada sel-sel mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan makanan. Hal ini akan menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme tersebut.

Denaturasi

Denaturasi adalah proses perubahan struktur molekul protein atau asam nukleat akibat pengaruh suhu, pH, atau zat kimia tertentu. Garam dapur bisa menyebabkan denaturasi pada protein atau asam nukleat yang terdapat pada makanan atau mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan makanan. Hal ini akan mengubah fungsi dan sifat molekul tersebut.

Apa Saja Langkah-Langkah Pengawetan Makanan dengan Garam Dapur?

Mengenal Teknik Pengawetan Makanan dengan Garam Dapur

Untuk melakukan pengawetan makanan dengan garam dapur, Anda perlu mempersiapkan beberapa hal, seperti bahan makanan yang segar dan berkualitas, garam dapur yang cukup dan bersih, wadah atau kantong penyimpanan yang kedap udara, dan label penanda tanggal. Berikut adalah langkah-langkah pengawetan makanan dengan garam dapur:

1. Cuci bersih bahan makanan yang ingin diawetkan dengan air mengalir. Potong-potong bahan makanan sesuai dengan ukuran dan bentuk yang Anda inginkan.

2. Olesi bahan makanan dengan garam dapur secara merata. Gunakan garam halus untuk bahan makanan yang lunak, seperti sayuran atau buah-buahan. Gunakan garam kasar untuk bahan makanan yang keras, seperti daging atau ikan.

2. Masukkan bahan makanan yang sudah diolesi garam dapur ke dalam wadah atau kantong penyimpanan yang kedap udara. Pastikan tidak ada udara yang tersisa di dalamnya. Tutup rapat wadah atau kantong penyimpanan tersebut.

3. Tandai label tanggal pada wadah atau kantong penyimpanan tersebut. Tulis tanggal pembuatan dan jenis makanan yang diawetkan dengan spidol permanen atau stiker.

4. Simpan wadah atau kantong penyimpanan tersebut di tempat yang sejuk dan kering, seperti lemari es, freezer, atau gudang. Hindari paparan sinar matahari langsung atau suhu yang terlalu panas.

5. Biarkan bahan makanan tersebut mengalami proses pengawetan selama beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada jenis dan konsentrasi garam dapur yang digunakan.

Sekian pembahasan kita tentang pengawetan makanan dengan garam dapur. Dengan menggunakan garam dapur sebagai bahan pengawet alami, Anda bisa mengawetkan berbagai jenis makanan dengan mudah dan murah.

Jika Anda ingin mendapatkan hasil pengawetan makanan dengan garam yang lebih maksimal, Anda bisa menggunakan mesin press vaccum sealer untuk mengeluarkan udara dari wadah atau plastik penyimpanan sebelum memasukkannya ke freezer atau lemari es.

× Whatsapp Kami!